Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Ketika Lupa Tasyahud/Tahyat Awal

Tanya : bagaimana hukum orang yang sholat lupa untuk melakukan tasyahhut/tahyat awal. ketika ingat, posisi sudah berdiri tegak dalm rokaat selanjutnya. apakah harus kembali duduk untuk melakukan tahyat atau meneruskan rokaatnya? Jawab:  apabila posisi sudah tegak berdiri dlm rokaat selanjutnya, maka tidak boleh duduk kembali untuk tahyat tp meneruskan rokaat selanjutnya dan sebelum salam di sunnahkan sujud sahwi, apabila tetap duduk (sengaja dan tahu keharamannya kembali) maka sholatnya batal. apabila posisi sebagai makmum, maka tidak boleh mengikuti imam yang kembali duduk tersebut tp menunggu dlm keadaan berdiri atau niat mufaroqoh (melanjutkan sholat sendiri) apabila lupa tahyat akhir dan ingat ketika sudah berdiri, maka wajib untuk kembali duduk untuk membaca tahyat. ref: Manhajul Qowim & I'anatut tholibin ولو نسي ) الإمام أو المنفرد ( التشهد الأول ) وحده أو مع قعوده ( فذكره بعد انتصابه ) أي قيامه لم يعد إليه ) لتلبسه بفرض فلا يقطعه لسنة ( فإن عاد عالما بتحريمه عامدا بطلت )

Aturan Kecantikan Dalam Islam

Di zaman sekarang yang serba modern ini, banyak macam-macam cara yang dapat diper-gunakan untuk mempercantik wajah/berhias diri. Yang saya tanyakan  1. Bagaimana hukum mempercantik wajah, jika dipandang dari sudut agama Islam di Indonesia ini?  2. Bagaimana hukum mencukur alis (menipiskan), memotong rambut, memakai make up dengan tujuan mempercantik wajah yang dilakukan oleh seorang isteri untuk menyenangkan hati suaminya?  3. Bagaimana hukumnya bagi muda-mudi yang ngetren meniru di TV?  4. Ada istilah lain yang digunakan untuk menghitamkan rambut, yaitu toning yang bahannya berbeda dengan semir (katanya) yang bisa bertahan selama empat bulan. Bagaimana hukumnya bila digunakan untuk shalat?  5. Sebagai seorang wanita, kadangkala ingin juga tampil seperti wanita-wanita lain, misalnya memakai lipstik. Apakah perbuatan saya ini berdosa? Jika berdosa, apakah saya harus menutup diri?  6. Bagaimana hukumnya seseorang yang tidak saling tegur sapa antara tetangga satu dengan lainnya dalam jang

Syari'at, thoriqot, Hakikat, Makrifat

Sebenarnya ajaran tariqat itu adalah berasal dari agama Islam sendiri. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa rukun agama itu ada tiga, yaitu:   Islam, yang amalannya berupa syariat dalam arti sempit yang dipergunakan untuk membimbing tingkah laku lahir manusia guna menyembah kepada Allah, agar tingkah laku manusia itu menjadi baik, dengan jalan bertaubat, bertaqwa dan beristiqamah. Iman, yang amalanya berupa tariqat yang dipergunakan untuk membimbing hati manusia dan memperbaikinya dalam usaha menuju kepada keridlaan Allah, dengan jalan ikhlas, jujur dan tuma’ninah. Ihsan, yang amalanya berupa haqiqat (hakikat) yang dipergunakan untuk membimbing hati nurani manusia dan memperbaikinya dalam usaha untuk menyaksikan keagungan Allah, dengan jalan muraqabah, musyahadah dan ma’rifat. Jadi amalan iman yang dalam Kitab  Iqadhul Himam  syarah dari Kitab  Al Hikam  disebut thariqat seperti: menyesali dosa yang telah dilakukan, khauf dan raja’, zuhud dan sabar, syukur, ikhlas d

Ketika Suami Minggat

a. Ketika suami tak mengabulkan permintaan cerai atau pergi tak diketahui rimbanya, bagaimana solusi istri agar secara hukum bisa lepas (furqah) dari ikatan nikah? Jawaban : • Jika suami berada dirumah atau pergi (statusnya melarat), maka bagi istri boleh minta cerai. Cara melakukan cerai, dengan hakim atau muhakkam. Jika ini tidak mungkin maka menurut sebagian pendapat dengan cara menceraikan dirinya sendiri, dengan syarat dihadapan saksi. • Jika suami (kaya) pergi maka terjadi khilaf : * Menurut pendapat yang kuat istri tidak boleh minta cerai * Menurut pendapat kedua jika ia terhalang mendapatkan haknya (nafkah) maka istri boleh minta cerai dengan cara–cara seperti di atas (melalui hakim / muhakkam atau dengan cara menceraikan dirinya sendiri). • Jika suami kaya tapi tidak mau memberi nafaqoh (imtina’) maka istri tidak boleh minta cerai, namun boleh melapor kehakim agar hakim memaksa suami untuk memberikan haknya istri. Akan tetapi jika suami tetap tidak mau memberi nafaqoh setelah

Perbedaan Muhrim dan Mahram

Kaum muslim(ah) seringkali dibingungkan (salah kaprah) dengan istilah muhrim dan mahram. Muhrim, bagi kebanyakan kaum muslim, berarti pihak2 yg DILARANG DINIKAHI. Sementara istilah mahram sendiri, mungkin tidak banyak yg tahu. Jika ditinjau dari bahasa, muhrim dalam bahasa Arab adalah muhrimun (huruf mimnya di-dhammah) yang maknanya adalah orang yang berihram dalam pelaksanaan ibadah haji sebelum tahallul. Sedangkan mahram bahasa Arabnya adalah mahramun (huruf mimnya di-fathah) artinya orang yang diharamkan nikah dengannya selama2nya (baik lelaki atau perempuan lain). Mahram ini berasal dari kalangan wanita, yaitu orang-orang yang haram dinikahi oleh seorang lelaki selamanya (tanpa batas). (Di sisi lain lelaki ini) boleh melakukan safar (perjalanan)bersamanya, boleh berboncengan dengannya, boleh melihat wajahnya, tangannya, boleh berjabat tangan dengannya dan seterusnya dari hukum-hukum mahram. Lantas siapakah perempuan mahram itu? Mahram adalah perempuan yang haram untuk dinikahi deng

Obat Bagi Yang Gundah

69666699999966699999966666696 666696666669666666666966669666 6696 696669999999969999999966669696 666966666696666666696966696666 696 696666999999999999999666696669 666966666696666666966696699999 996 696666669999999999996666966666 966966666696666669666669696666 696 696666666699999999666666999999 966966666696666669999999696666 696 696666666666999966666666966666 966966666696666669666669696666 696 696666666666699666666666966666 966999999699999969666669696666 696 1.Blok semuanya 2. Tekan CTRL+F 3. lalu tekan 9 4. dan Tekan CTRL+enter (enter) coba ja!

Larangan dan Yang Diperbolehkan Ketika Junub

Pertanyaan : 1. Apakah boleh mandi junub/hadast besar di cicil? contoh : cuci muka di niati mandi wajib trus tidur dan melanjutkan mandi lagi setelah subuh?  2. setelah selesai mandi junub/hadast besar dari haid/nifas dll, didapati anggota yang belum terkena air. apakah wajib mengulang mandi? 3. Bolehkan memotong kuku atau rambut di saat hadast besar (haid,nifas,junub dll)? Jawab : 1. boleh, dan ketika akan melanjutkan mandi setelah bangun tidur tidak perlu niat mandi junub lagi. Ref: fathul Muin ولو نوى رفع الجنابة وغسل بعض البدن ثم نام فاستيقظ وأراد غسل الباقي لم يحتج إلى إعادة النية 2. tidak wajib mengulangi mandi, tetapi cukup membasuh bagian yang belum terkena air tadi. Ref: bughyatul Mustarsyidin (مسألة : ج) : اغتسل عن جنابة ثم رأى لمعة ببدنه لم يصبها الماء كفاه غسلها فقط ، إذ لا يجب على الجنب ترتيب. 3. boleh tetapi sebaiknya tidak dilakukan sampai mandi sebagaimana di jelaskan Imam Ghozali dalam kitab ihya' : ( فائدة ) : قال في الإحياء لا ينبغي للإنسان أن يزيل شيئا من شعره أ

Hukum Menggunakan Sex Toys

Pertanyaan: di Kota2 besar seperti Malang, Surabaya dll, akhir-akhir ini banyak sekali toko-toko yang menjual alat-alat bantu seksual seperti: penis elektrik, boneka elektrik, dan alat bantu lainnya.  1. Bagaimana hukumnya menggunakan alat-alat tersebut?  2. Orang yang menggunakan alat tersebut apakah termasuk zina?  Jawaban: 1. Hukum menggunakan alat-alat tersebut hukumnya haram! 2. Orang yang menggunakan alat-alat tersebut adalah termasuk orang yang zina dengan tangannya sendiri, karena alat-alat tersebur baru berfungsi dengan bantuan tangannya sendiri. Dia mendapat hukuman ta'zir yang ditentukan oleh hakim, meskipun tidak seberat hukuman zina yang dilakukan oleh orang laki-laki dengan wanita lain. Dasar pengambilan: Kitab I'anatut Thalibin juz 4 hal. 143: فَلاَ حَدَّ بِمُفَاخَذَةٍ وَمُسَاحَقَةٍ وَاسْتِمْنَاءٍ بِيَدِ نَفْسِهِ أَوْ غَيْرِ حَلِيْلَتِهِ بَلْ يُعْزَرُ فَاعِلُ ذَلِكَ (قَوْلُهُ وَاسْتِمْنَاءٌ) أَيْ تَعَمُّدُ طَلَبِ إِخْرَاجِ الْمَنِيِّ (وَقَوْلُهُ بِيَدِ نَفْسِهِ أ

Zakat Rumah Kos

Pertanyaan : Rumah kos-kosan apakah ada zakatnya? Bila ada, bagaimana cara menghitung nisabnya? Apakah sama dengan harta tijarah?  jawab : Rumah yang disediakan untuk tempat indekos adalah rumah yang kamar-kamarnya disediakan untuk disewa oleh orang-orang yang memerlukannya. Menyewakan kamar sama dengan menjual manfaat dari kamar tersebut. Dengan demikian orang yang membangun rumah untuk tempat indekos tersebut adalah sama dengan orang yang sengaja menjual manfaat dari rumah tersebut. Dengan demikian jika hasil bersih dari sewa rumah tersebut dalam satu tahun sudah ada satu nisaB, seperti nisab tijarah, maka hasil tersebut wajib dizakati.  Dasar pengambilan:  Kitab Majmu' Syarah al Muhadzdzab juz 4 halaman 262:  فرع : قال أصحابنا : إذا ذكر الإمام في أثناء صلاته أنه جنب أو محدث أو المرأة المصلية بنسوة أنها منقطعة حيض لم تغتسل لزمها الخروج منها ، فإن كان موضع طهارته قريبا أشار إليهم أن يمكثوا ومضى وتطهر وعاد وأحرم بالصلاة وتابعوه فيما بقي من صلاتهم ، ولا يستأنفونها ، وإن كان بعي

Hukum Belajar Kitab Sendiri Tanpa Guru

Pertanyaan : Orang yang pandai ilmu nahwu dan sharaf serta ilmu alat lainnya, kemudian mempelajari kitab-kitab kuning dengan muthalaah sendiri tanpa seorang guru, apakah termasuk dalam Al Ilmu bila Syaikhin Fasyaikhuhu Syaithonun?  jawab : Orang yang mempelajari kitab-kitab kuning dengan muthalaah sendiri tanpa guru, meskipun dia pandai ilmu sharaf dan nahwu serta ilmu alat yang lain, bisa jadi dia termasuk Al Ilmu bila Syaikhin Fasyaikhuhu Syaithonun Karena seringkali kita menjumpai kalimat-kalimat yang pengertiannya tidak sama dengan arti yang ada dalam kamus, sehingga tanpa petunjuk dari guru, kita akan keliru dalam mengartikannya. Kita juga seringkali menjumpai ungkapan-ungkapan yang tidak dapat kita terjemahkan hanya dengan mengandalkan ilmu nahwu dan sharaf serta ilmu alam seperti ungkapan yang dikemukakan oleh Abu Bakar as Shiddiq:  مَارَيْتُ شَيْئًا إلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ فِيْهِ  Umar Ibn Khattab:  مَارَيْتُ شَيْئًا إلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ قَبْلَهُ  Usman Ibn Affan:  مَارَيْ

Ketika Imam Batal

PERTANYAAN : 1. Ada dua orang sedang salat berjamaah, yang seorang menjadi imam sedang yang lain menjadi makmum. Saat melaksanakan salat, imamnya batal, maka apakah yang harus dilakukan imam tersebut? Apakah langsung meninggalkan tempat salat? Bagaimana dengan makmumnya?  Jawaban:  1. Ada dua pilihan:  Imam langsung meninggalkan tempat salat dan segera pergi berwudlu.  Makmum disunahkan menunggu imam untuk mengimami lagi, jika tempat wudlunya dekat. Jika tempat wudlunya jauh, sekira waktu untuk menunggu cukup untuk melakukan salat satu rakaat, maka salah seorang dari makmum, yang paling alim, boleh maju untuk mengganti imam, atau makmum memisahkan diri (mufaraqah) dari imam dan salat sendiri-sendiri. 

Puasa Sunnah Selama Satu Tahun

Tanggal dan bulan apa saja kita disunahkan puasa selama 12 bulan? JAWAB: Ada banyak macam puasa yang disunahkan dalam satu tahun. Macam puasa yang lebih disunnahkan (sunnah muakkad) ada lima belas: 1. Puasa Hari Arafah, tanggal 9 Dzul Hijjah bagi yang tidak sedang menjalankan ibadah haji 2. Puasa Hari ‘Asyura, tanggal 10 Muharam 3. Puasa Hari Tasu’a’, tanggal 9 Muharam 4. Puasa enam hari pada bulan Syawal. Yang lebih utama dilakukan langsung setelah hari raya dan bersambung, tidak dipisah-pisah 5. Puasa setiap bulan pada saat bulan purnama, yakni tanggal 13, 14 dan 15 hijriyah. Kecuali pada bulan Dzul Hijah, maka dilakukan pada tanggal 14, 15 dan 16, sebab pada tanggal 13 Dzul Hijah diharamkan berpuasa karena bersamaan Hari Tasyriq, sehingga digantikan pada tanggal 16 Dzul Hijjah 6. Puasa setiap bulan pada saat bulan tidak bersinar, yakni pada tanggal 28, 29 dan 30 (jika hitungan bulan genap 30 hari) hijriyah 7. Puasa setiap hari Senin 8. Puasa setiap hari Kamis 9. Puasa delapan hari s

KEUTAMAAN PUASA BULAN RAJAB

KEUTAMAAN PUASA BULAN RAJAB  Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27 Rajab ini. Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, Rajab.  Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan ini, Al-Qur’an menjelaskan: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah b