Larangan dan Yang Diperbolehkan Ketika Junub

Pertanyaan :
1. Apakah boleh mandi junub/hadast besar di cicil? contoh : cuci muka di niati mandi wajib trus tidur dan melanjutkan mandi lagi setelah subuh? 
2. setelah selesai mandi junub/hadast besar dari haid/nifas dll, didapati anggota yang belum terkena air. apakah wajib mengulang mandi?
3. Bolehkan memotong kuku atau rambut di saat hadast besar (haid,nifas,junub dll)?
Jawab :
1. boleh, dan ketika akan melanjutkan mandi setelah bangun tidur tidak perlu niat mandi junub lagi.
Ref: fathul Muin
ولو نوى رفع الجنابة وغسل بعض البدن ثم نام فاستيقظ وأراد غسل الباقي لم يحتج إلى إعادة النية
2. tidak wajib mengulangi mandi, tetapi cukup membasuh bagian yang belum terkena air tadi.
Ref: bughyatul Mustarsyidin
(مسألة : ج) : اغتسل عن جنابة ثم رأى لمعة ببدنه لم يصبها الماء كفاه غسلها فقط ، إذ لا يجب على الجنب ترتيب.
3. boleh tetapi sebaiknya tidak dilakukan sampai mandi sebagaimana di jelaskan Imam Ghozali dalam kitab ihya' :
( فائدة ) : قال في الإحياء لا ينبغي للإنسان أن يزيل شيئا من شعره أو يقص شيئا من ظفره أو يستحد أو يخرج دما أو يبين من نفسه جزءا وهو جنب إذ سائر أجزائه ترد إليه في الآخرة فيعود جنبا , ويقال : إن كل عشرة تطالبه بجنابتها انتهى

“Sebaiknya tidak memotong kuku, mencukur rambut kepala, mencukur rambut kemaluan atau mengeluarkan darah atau memotong anggota badan sedang dia dalam keadaan junub, karena kelak di akhirat semua anggota badan akan dekembalikan sehiingga akan kembali dalam keadaan junub, dan dikatakan (oleh sebagian ulama) sesungguhnya setiap rambut akan dimintai pertanggung jawaban atas sebab junubnya”.


https://www.facebook.com/groups/ahkamulfuqoha/
3 April 2012 pukul 12:25 di sekitar Kota Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Isim (kata benda), Fi'il (kata kerja) dan Huruf (selain kata benda dan kerja)

Syari'at, thoriqot, Hakikat, Makrifat

Mengatasi Problem "Can't print: just says "Error - Printing" in queue" pada Printer