Perjalanan Wisata Kawah Ijen

Banyuwangi, 12 maret 2013
Jaringan Smartfren
laptop pribadi

kemaren sabtu malam minggu tanggal 9 maret 2013, saya dan teman teman memutuskan untuk pergi berwisata ke wisata Kawah Ijen Banyuwangi berhubung came ada di Banyuwangi.

saya paling suka nih kalo berencana bepergian, tidak suka terlalu sering membahasnya karena anti akhir-akhirnya gak jadi. akhirnya saya cuma mengajak dan langsung memutuskan harinya sabtu sore berangkat, dan mengumpulkan teman yang ada dihari itu. dan akhirnya terkumpul sebanyak 5 orang yang positif berangkat.

peralatan tidak terlalu diperhatikan karena baru pertama kalinya bepergian ke gunung, hanya memakai alat seadanya. jacket tebal, alat sholat, lampu, senter dan syal [saya bawa surban]. padahal, jika ingin pergi ke pegunungan tuh harus membawa peralatan keselamatan dan kesehatan pendakian tuh, contohnya pakaian yang tertutup dan hangat [jacket, syal, sarung tangan, syal, mikin penuh makin baik tuh] karena berhubung daerah pegunungan pasti dingin, P3K, dan air minum dan camilan beserta uang tunai untuk jaga jaga tuh. penting banget, karena perbedaan suhu yang tidak anda kira terjadi disana. dan pengalaman kemaren akan merubah persiapan kami pendakian yang akan datang.

perjalanan kami dimulai pada pukul 4 sore dari Kota Banyuwangi dengan menggunakan 3 motor. dan sampai kira-kira pukul 18.30. parkir berbayar 3.000 rupiah/motor, dan untuk penginapan sebetulnya ada di sana, guest house. tetapi berhubung kami adalah manusia berkantong kering waktu itu, kami putuskan untuk tidur di musholah. kami tidur tidak nyenyak karena memang tidak punya sleeping bag, jadi kami tidur beralaskan mantel dan menggigil kedinginan. kami lakukan kegiatan seperti biasanya, sholat, ngobrol, tidur sampai pukul 1 malam. karena menurut para penjual dan para penjaga, waktu terbaik untuk mendaki adalah pukul 2 malam sehingga bisa menuggu batahari terbit di puncak kawah.

pukul 2 malam kami berangkat berlima dan merasakan pendakian yang melelahkan, sampai sampai kami berhenti untuk mengatur nafas kami. memang rute pendakian sangat mendaki sekali hingga 45 derajat, kami harus ngosngosan untuk mendakinya.

akhirnya pukul 3.30an kami sampai di puncak yang terasa samakin dingin menusuk tulang, dan ternyata disana telah banyak orang yang menunggu. dan kawa ijen seperti pasar ramainya, karena banyak orang yang sedang mengobrol menunggu matahari terbit.

pemandangan gelap dan hanya terlihat warna dinding kawah yang berwarna keabu-abuan. kami masih belum bisa menikmati pemandangan kawah ijen.

dan berikut ini adalah photo-photo kawah ijen yang berhasil kami abadikan dengan kamera saadanya. dimohon maklum dan mendoakan saya agar bisa membeli kamera yang lebih canggih.






thanks for your visit. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Isim (kata benda), Fi'il (kata kerja) dan Huruf (selain kata benda dan kerja)

Syari'at, thoriqot, Hakikat, Makrifat

penghuni Askaf